Stadion GBK Rombak Total Rumput Usai Kritikan Pedas Terhadap Kualitas Lapangan
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) akhirnya melakukan renovasi total pada bagian rumputnya setelah menerima kritikan pedas dari berbagai pihak terkait kualitasnya yang buruk. Kritikan tersebut muncul setelah pertandingan Timnas Indonesia pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Melalui unggahan di akun Instagram resmi SUGBK, terlihat beberapa foto yang menunjukkan kondisi rumput yang dikeruk dan dibabat habis. Renovasi ini bertujuan untuk menanam kembali rumput dengan jenis yang lebih sesuai dengan iklim dan cuaca di Indonesia.
Sebelumnya, kualitas lapangan SUGBK menuai banyak kritikan karena dianggap tidak layak untuk pertandingan sepak bola internasional. Rumput terlihat gundul, kering, dan berlubang di beberapa bagian. Hal ini dikhawatirkan dapat membahayakan keselamatan para pemain dan mengganggu kelancaran pertandingan.
Kritikan tersebut datang dari berbagai pihak, termasuk dari para pemain Timnas Indonesia sendiri. Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia, bahkan menyebut bahwa kualitas lapangan SUGBK "seperti sawah". Ia juga mengatakan bahwa kondisi lapangan tersebut dapat membuat para pemain cedera.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali, juga angkat suara terkait masalah ini. Ia mengaku kecewa dengan kondisi lapangan SUGBK dan meminta agar segera dilakukan perbaikan.
Renovasi rumput SUGBK diperkirakan akan memakan waktu sekitar 30 hari. Selama proses renovasi, SUGBK akan ditutup untuk kegiatan sepak bola. Hal ini dilakukan untuk memastikan agar rumput baru dapat tumbuh dengan optimal.
Renovasi rumput SUGBK ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lapangan dan membuatnya lebih layak untuk pertandingan sepak bola internasional. Selain itu, renovasi ini juga diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera pada para pemain.
Komentar
Posting Komentar